Selasa, 08 Januari 2013

Thank You 2012, Welcome 2013 [Amalia Lestari ]

Judul : Mengenang 2012, Mewujudkan Mimpi di 2013
Cerita :
Hari demi hari di tahun 2012 telah ku lalui. Tak terasa sudah 2012 sudah mencapai ujungnya dan kini membuka lembaran baru di tahun 2013 dengan harapan-harapan baru pula.
Tahun 2012, banyak kejadian-kejadian hidup mewarnai langkah-langkah kehidupanku. Dimulai dari urusan cinta, akademik, dan sosial. Aku ingin menceriterakan mengenai perkembangan urusan percintaan saja ya.
Aku sudah menjalin hubungan percintaan dengan seorang pria selama 6 tahun lamanya. Saat ini aku berusia 21 tahun, jadi aku mulai berpacaran dengannya saat berusia 15 tahun. Dia adalah pacar pertamaku sampai detik ini. Begitupun diriku adalah pacar pertama baginya.
                Berawal dari permainan pesawat kertas. Jadi, waktu itu kita kelas 3 SMP. Setiap tidak ada guru, kelas menjadi ramai dengan kesibukan yang bervariasi. Dia merupakan sosok sentral dikelas pada waktu itu karena kesupelannya dan keahliannya menciptakan kelas menjadi ramai. Dia menerbangkan pesawat yang dibuat dari kertas dengan mata yang tertutup, jika pesawat tersebut mendarat pada salah satu anak perempuan maka, itu jodohnya. Tak disangka peluncuran pesawat pertama mendarat di mejaku. Dan semuanya bersorak-sorai menggoda. Lalu, karena semuanya hobi menggoda, maka disuruhnya untuk meluncurkan peswatnya kembali. Dan pada peluncuran yang kedua, ketiga hingga selanjutnya dengan posisi yang berbeda tetap mendarat ke arahku. Ritual menerbangkan pesawat menjadi rutinitas setiap kali tidak ada guru di kelas. Tapi, anehnya kami tidak pernah terlibat pembicaraan berdua karena rasa yang masih sangat malu. Kalau kebetulan kami berpas-pasan di koridor kelas, dengan cekatan kami langsung memalingkan wajah ke arah yang berlawanan. Rasa malu mengenal lawan jenis masih sangat terasa mendalam.
                Waktu terus berjalan, dan ujian nasional kian di depan mata. Seperti biasa, sekolah selalu mengadakan try out sebagai ajang latihan siswanya untuk bertempur melawan soal-soal. Pada try out season 2, tanpa disengaja aku dan dia mengenakan kemeja dengan warna yang sama. Karena dia tipe orang yang tidak pernah jaim, maka dengan penug percaya diri dia mengumbar sun jauh di tengah lapang. Alhasil, semua orang yang melihat menjadi tertawa. Ada satu hal yang masih aku ingat. Ketika istirahat selepas try out, dia datang ke kelasku dengan ditemani segerombolan teman-temannya. Di duduk di depan kursiku sambil memberi permen kiss yang bertuliskan “i need you” tapi kta-kata ketika memberinya itu yang gak banget. Mau tau dia berkata apa ketika meberi permen itu kepadaku? Di berkata “ini permen buat amalia, biar mulutnya gak bau”. Dalam hati rasanya empet, seneng, bingung. Karena masih polos mungkin, dan hingga saat ini permen 5 tahun yang lalu masih aku simpan untuk jadi bukti otentik awal kisah ini.
                Try out terakhir akhirnya datang juga, sampai dirumah aku langsung tidur siang karena saking penatnya. Jam 5 sore, teman sebangkuku bersama pacarnya dan dia datang kerumahku. Tanpa cuci muka apalagi gosok gigi, aku langsung menemui mereka. Ternyata mereka datang untuk menyatakan maksud tertentu. Dia tanpa basa-basi berkata “mau gak kita kayak mereka” dengan kepala tertunduk. Lalu aku menanyakan maksud yang jelas dari pernyataannya tadi, tapi dia malah menjawab “masa amalia agak ngerti??pasti ngerti atuh.” Mungkin dia memang bukan tipe pujangga yang pintar merangkai kata. Keesokan harinya aku jawab pertanyannya dengan mengiyakan ajakannya untuk menjalin hubungan. Tapi saat itu aku menerimanya karena aku takut dia frustrasi lalu bunuh diri apalagi 3 minggu lagi akan ujian nasional. Ternyata, tidak ada yang berbeda diantara kami setelah aku mengiyakan ajakannnya untuk berpacaran. Kami masih malu-malu untuk mengobrol berdua. Berpas-pasan saja hanya menebar senyum saja. Smsan dan teleponan pun tidak pernah. Karena masing-masing dari kami belum memiliki hp pada saat itu. Acara ngapel pun hanya berlangsung 15 menit dan hanya di teras rumah yang dimulai pukul 16:00 WIB. Suasana seperti ini berlangsung hingga 1 tahun lamanya, sampai kita lulus SMP dan berada di SMA yang berbeda. Namun anehnya, hubungan ini tetap berlangsung. Tidak ada niat untuk memutuskan, mencari atau yang lainnya. Kami hanya beprinsip jalani dulu saja.
                Dan semuanya seperti diarahkan olehNYA, kian hari, kian bulan, kian tahun kami merasakan manisnya cinta dihubungan ini. Aku menyadari kalau perlahan-lahan telah tumbuh rasa sayang dan cinta untuknya. Dan aku pun merasakan rasa cinta dan sayang yang tulus dari dirinya dan keluarganya. Aku ingin dia jadi pacar pertama dan pacar terakhir untukku yang akhirnya menjadi suamiku. Selain dengannya aku tidak menjalin hubungan dengan yang lain. Harapanku ditahun 2013 Allah memberi kami jalan untuk mewujudkan mimpi mulia itu. Aamiin.
cc: "Bukune:  GagasMedia: Gammara Leather: 
fb : Lia_hawey@yahoo.com

Selasa, 06 November 2012

Gimana Sih Transport Gas Di Paru-Paru ?


Transport Gas Di Paru-Paru
Ventilasi
Ventilasi merupakan proses pertukaran udara antara atmosfer dengan alveoli. Proses ini terdiri dari inspirasi (masuknya udara ke paru-paru) dan ekspirasi (keluarnya udara dari paru-paru). Ventilasi terjadi karena adanya perubahan tekanan intra pulmonal, pada saat inspirasi tekanan intra pulmonal lebih rendah dari tekanan atmosfer sehingga udara dari atmosfer akan terhisap ke dalam paru-paru. Sebaliknya pada saat ekspirasi tekanan intrapulmonal menjadi lebih tinggi dari atmosfer sehingga udara akan tertiup keluar dari paru-paru.
Perubahan tekanan intrapulmonal tersebut disebabkan karena perubahan volume thorax akibat kerja dari otot-otot pernafasan dan diafragma. Pada saat inspirasi terjadi kontraksi dari otot-otot insiprasi (muskulus interkostalis eksternus dan diafragma)sehingga terjadi elevasi dari tulang-tulang kostae dan menyebabkan peningkatan volume cavum thorax (rongga dada), secara bersamaan paru-paru juga akan ikut mengembang sehingga tekanan intra pulmonal menurun dan udara terhirup ke dalam paru-paru.
Setelah inspirasi normal biasanya kita masih bisa menghirup udara dalam-dalam (menarik nafas dalam), hal ini dimungkinkan karena kerja dari otot-otot tambahan isnpirasi yaitu muskulus sternokleidomastoideus dan muskulus skalenus.

Ekspirasi merupakan proses yang pasif dimana setelah terjadi pengembangan cavum thorax akibat kerja otot-otot inspirasi maka setelah otot-otot tersebut relaksasi maka terjadilah ekspirasi. Tetapi setelah ekspirasi normal, kitapun masih bisa menghembuskan nafas dalam-dalam karena adanya kerja dari otot-otot ekspirasi yaitu muskulus interkostalis internus dan muskulus abdominis.
Kerja dari otot-otot pernafasan disebabkan karena adanya perintah dari pusat pernafasan (medula oblongata) pada otak. Medula oblongata terdiri dari sekelompok neuron inspirasi dan ekspirasi. Eksitasi neuron-neuron inspirasi akan dilanjutkan dengan eksitasi pada neuron-neuron ekspirasi serta inhibisi terhadap neuron-neuron inspirasi sehingga terjadilah peristiwa inspirasi yang diikuti dengan peristiwa ekspirasi. Area inspirasi dan area ekspirasi ini terdapat pada daerah berirama medula (medulla rithmicity) yang menyebabkan irama pernafasan berjalan teratur dengan perbandingan 2 : 3 (inspirasi : ekspirasi).
Ventilasi dipengaruhi oleh :
1. Kadar oksigen pada atmosfer
2. Kebersihan jalan nafas
3. Daya recoil & complience (kembang kempis) dari paru-paru
4. Pusat pernafasan
Fleksibilitas paru sangat penting dalam proses ventilasi. Fleksibilitas paru dijaga oleh surfaktan. Surfaktan merupakan campuran lipoprotein yang dikeluarkan sel sekretori alveoli pada bagian epitel alveolus dan berfungsi menurunkan tegangan permukaan alveolus yang disebabkan karena daya tarik menarik molekul air & mencegah kolaps alveoli dengan cara membentuk lapisan monomolekuler antara lapisan cairan dan udara.
Energi yang diperlukan untuk ventilasi adalah 2 – 3% energi total yang dibentuk oleh tubuh. Kebutuhan energi ini akan meningkat saat olah raga berat, bisa mencapai 25 kali lipat.
Volume tidal adalah volume udara yang diinspirasi dan diekspirasi dalam pernafasan normal. IRV (volume cadangan inspirasi) adalah volume udara yang masih bisa dihirup paru-paru setelah inspirasi normal. ERV (volume cadangan ekspirasi) adalah volume udara yang masih bisa diekshalasi setelah ekspirasi normal. Sedangkan RV (volume sisa) adalah volume udara yang masih tersisa dalam paru-paru setelah ekspirasi kuat.
Difusi
Difusi dalam respirasi merupakan proses pertukaran gas antara alveoli dengan darah pada kapiler paru. Proses difusi terjadi karena perbedaan tekanan, gas berdifusi dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Salah satu ukuran difusi adalah tekanan parsial
Difusi terjadi melalui membran respirasi yang merupakan dinding alveolus yang sangat tipis dengan ketebalan rata-rata 0,5 mikron. Di dalamnya terdapat jalinan kapiler yang sangat banyak dengan diameter 8 angstrom. Dalam paru2 terdapat sekitar 300 juta alveoli dan bila dibentangkan dindingnya maka luasnya mencapai 70 m2 pada orang dewasa normal.
Saat difusi terjadi pertukaran gas antara oksigen dan karbondioksida secara simultan. Saat inspirasi maka oksigen akan masuk ke dalam kapiler paru dan saat ekspirasi karbondioksida akan dilepaskan kapiler paru ke alveoli untuk dibuang ke atmosfer. Proses pertukaran gas tersebut terjadi karena perbedaan tekanan parsial oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan kapiler paru.
Volume gas yang berdifusi melalui membran respirasi per menit untuk setiap perbedaan tekanan sebesar 1 mmHg disebut dengan kapasitas difusi. Kapasitas difusi oksigen dalam keadaan istirahat sekitar 230 ml/menit. Saat aktivitas meningkat maka kapasitas difusi ini juga meningkat karena jumlah kapiler aktif meningkat disertai dDilatasi kapiler yang menyebabkan luas permukaan membran difusi meningkat. Kapasitas difusi karbondioksida saat istirahat adalah 400-450 ml/menit. Saat bekerja meningkat menjadi 1200-1500 ml/menit.
Difusi dipengaruhi oleh :
1. Ketebalan membran respirasi
2. Koefisien difusi
3. Luas permukaan membran respirasi*
4. Perbedaan tekanan parsial

Transportasi
Setelah difusi maka selanjutnya terjadi proses transportasi oksigen ke sel-sel yang membutuhkan melalui darah dan pengangkutan karbondioksida sebagai sisa metabolisme ke kapiler paru. Sekitar 97 - 98,5% Oksigen ditransportasikan dengan cara berikatan dengan Hb (HbO2/oksihaemoglobin,) sisanya larut dalam plasma. Sekitar 5- 7 % karbondioksida larut dalam plasma, 23 – 30% berikatan dengan Hb(HbCO2/karbaminahaemoglobin) dan 65 – 70% dalam bentuk HCO3 (ion bikarbonat). 
Saat istirahat, 5 ml oksigen ditransportasikan oleh 100 ml darah setiap menit. Jika curah jantung 5000 ml/menit maka jumlah oksigen yang diberikan ke jaringan sekitar 250 ml/menit. Saat olah raga berat dapat meningkat 15 – 20 kali lipat.
Transportasi gas dipengaruhi oleh :

1. Cardiac Output
2. Jumlah eritrosit
3. Aktivitas
4. Hematokrit darah
Setelah transportasi maka terjadilah difusi gas pada sel/jaringan. Difusi gas pada sel/jaringan terjadi karena tekanan parsial oksigen (PO2) intrasel selalu lebih rendah dari PO2 kapiler karena O2 dalam sel selalu digunakan oleh sel. Sebaliknya tekanan parsial karbondioksida (PCO2) intrasel selalu lebih tinggi karena CO2 selalu diproduksi oleh sel sebagai sisa metabolisme.
Regulasi
Kebutuhan oksigen tubuh bersifat dinamis, berubah-ubah dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah aktivitas. Saat aktivitas meningkat maka kebutuhan oksigen akan meningkat sehingga kerja sistem respirasi juga meningkat. Mekanisme adaptasi sistem respirasi terhadap perubahan kebutuhan oksigen tubuh sangat penting untuk menjaga homeostastis dengan mekanisme sebagai berikut :
Sistem respirasi diatur oleh pusat pernafasan pada otak yaitu medula oblongata. Pusat nafas terdiri dari daerah berirama medulla (medulla rithmicity) dan pons. Daerah berirama medula terdiri dari area inspirasi dan ekspirasi. Sedangkan pons terdiri dari pneumotaxic area dan apneustic area. Pneumotaxic area menginhibisi sirkuit inspirasi dan meningkatkan irama respirasi. Sedangkan apneustic area mengeksitasi sirkuit inspirasi. 
Daerah berirama medula mempertahankan irama nafas I : E = 2” : 3”. Stimulasi neuron inspirasi menyebabkan osilasi pada sirkuit inspirasi selama 2” dan inhibisi pada neuron ekspirasi kemudian terjadi kelelahan sehingga berhenti. Setelah inhibisi hilang kemudian sirkuit ekspirasi berosilasi selama 3” dan terjadi inhibisi pada sirkuit inspirasi. Setelah itu terjadi kelelahan dan berhenti dan terus menerus terjadi sehingga tercipta pernafasan yang ritmis.
Pengaturan respirasi dipengaruhi oleh :
1. Korteks serebri yang dapat mempengaruhi pola respirasi.
2. Zat-zat kimiawi : dalam tubuh terdapat kemoresptor yang sensitif terhadap
perubahan konsentrasi O2, CO2 dan H+ di aorta, arkus aorta dan arteri karotis.
3. Gerakan : perubahan gerakan diterima oleh proprioseptor.
            4. Refleks Heuring Breur : menjaga pengembangan dan pengempisan paru agar optimal.
            5. Faktor lain : tekanan darah, emosi, suhu, nyeri, aktivitas spinkter ani dan iritasi saluran nafas.

.

.

Total Tayangan Halaman

Selasa, 08 Januari 2013

Thank You 2012, Welcome 2013 [Amalia Lestari ]

Judul : Mengenang 2012, Mewujudkan Mimpi di 2013
Cerita :
Hari demi hari di tahun 2012 telah ku lalui. Tak terasa sudah 2012 sudah mencapai ujungnya dan kini membuka lembaran baru di tahun 2013 dengan harapan-harapan baru pula.
Tahun 2012, banyak kejadian-kejadian hidup mewarnai langkah-langkah kehidupanku. Dimulai dari urusan cinta, akademik, dan sosial. Aku ingin menceriterakan mengenai perkembangan urusan percintaan saja ya.
Aku sudah menjalin hubungan percintaan dengan seorang pria selama 6 tahun lamanya. Saat ini aku berusia 21 tahun, jadi aku mulai berpacaran dengannya saat berusia 15 tahun. Dia adalah pacar pertamaku sampai detik ini. Begitupun diriku adalah pacar pertama baginya.
                Berawal dari permainan pesawat kertas. Jadi, waktu itu kita kelas 3 SMP. Setiap tidak ada guru, kelas menjadi ramai dengan kesibukan yang bervariasi. Dia merupakan sosok sentral dikelas pada waktu itu karena kesupelannya dan keahliannya menciptakan kelas menjadi ramai. Dia menerbangkan pesawat yang dibuat dari kertas dengan mata yang tertutup, jika pesawat tersebut mendarat pada salah satu anak perempuan maka, itu jodohnya. Tak disangka peluncuran pesawat pertama mendarat di mejaku. Dan semuanya bersorak-sorai menggoda. Lalu, karena semuanya hobi menggoda, maka disuruhnya untuk meluncurkan peswatnya kembali. Dan pada peluncuran yang kedua, ketiga hingga selanjutnya dengan posisi yang berbeda tetap mendarat ke arahku. Ritual menerbangkan pesawat menjadi rutinitas setiap kali tidak ada guru di kelas. Tapi, anehnya kami tidak pernah terlibat pembicaraan berdua karena rasa yang masih sangat malu. Kalau kebetulan kami berpas-pasan di koridor kelas, dengan cekatan kami langsung memalingkan wajah ke arah yang berlawanan. Rasa malu mengenal lawan jenis masih sangat terasa mendalam.
                Waktu terus berjalan, dan ujian nasional kian di depan mata. Seperti biasa, sekolah selalu mengadakan try out sebagai ajang latihan siswanya untuk bertempur melawan soal-soal. Pada try out season 2, tanpa disengaja aku dan dia mengenakan kemeja dengan warna yang sama. Karena dia tipe orang yang tidak pernah jaim, maka dengan penug percaya diri dia mengumbar sun jauh di tengah lapang. Alhasil, semua orang yang melihat menjadi tertawa. Ada satu hal yang masih aku ingat. Ketika istirahat selepas try out, dia datang ke kelasku dengan ditemani segerombolan teman-temannya. Di duduk di depan kursiku sambil memberi permen kiss yang bertuliskan “i need you” tapi kta-kata ketika memberinya itu yang gak banget. Mau tau dia berkata apa ketika meberi permen itu kepadaku? Di berkata “ini permen buat amalia, biar mulutnya gak bau”. Dalam hati rasanya empet, seneng, bingung. Karena masih polos mungkin, dan hingga saat ini permen 5 tahun yang lalu masih aku simpan untuk jadi bukti otentik awal kisah ini.
                Try out terakhir akhirnya datang juga, sampai dirumah aku langsung tidur siang karena saking penatnya. Jam 5 sore, teman sebangkuku bersama pacarnya dan dia datang kerumahku. Tanpa cuci muka apalagi gosok gigi, aku langsung menemui mereka. Ternyata mereka datang untuk menyatakan maksud tertentu. Dia tanpa basa-basi berkata “mau gak kita kayak mereka” dengan kepala tertunduk. Lalu aku menanyakan maksud yang jelas dari pernyataannya tadi, tapi dia malah menjawab “masa amalia agak ngerti??pasti ngerti atuh.” Mungkin dia memang bukan tipe pujangga yang pintar merangkai kata. Keesokan harinya aku jawab pertanyannya dengan mengiyakan ajakannya untuk menjalin hubungan. Tapi saat itu aku menerimanya karena aku takut dia frustrasi lalu bunuh diri apalagi 3 minggu lagi akan ujian nasional. Ternyata, tidak ada yang berbeda diantara kami setelah aku mengiyakan ajakannnya untuk berpacaran. Kami masih malu-malu untuk mengobrol berdua. Berpas-pasan saja hanya menebar senyum saja. Smsan dan teleponan pun tidak pernah. Karena masing-masing dari kami belum memiliki hp pada saat itu. Acara ngapel pun hanya berlangsung 15 menit dan hanya di teras rumah yang dimulai pukul 16:00 WIB. Suasana seperti ini berlangsung hingga 1 tahun lamanya, sampai kita lulus SMP dan berada di SMA yang berbeda. Namun anehnya, hubungan ini tetap berlangsung. Tidak ada niat untuk memutuskan, mencari atau yang lainnya. Kami hanya beprinsip jalani dulu saja.
                Dan semuanya seperti diarahkan olehNYA, kian hari, kian bulan, kian tahun kami merasakan manisnya cinta dihubungan ini. Aku menyadari kalau perlahan-lahan telah tumbuh rasa sayang dan cinta untuknya. Dan aku pun merasakan rasa cinta dan sayang yang tulus dari dirinya dan keluarganya. Aku ingin dia jadi pacar pertama dan pacar terakhir untukku yang akhirnya menjadi suamiku. Selain dengannya aku tidak menjalin hubungan dengan yang lain. Harapanku ditahun 2013 Allah memberi kami jalan untuk mewujudkan mimpi mulia itu. Aamiin.
cc: "Bukune:  GagasMedia: Gammara Leather: 
fb : Lia_hawey@yahoo.com

Selasa, 06 November 2012

Gimana Sih Transport Gas Di Paru-Paru ?


Transport Gas Di Paru-Paru
Ventilasi
Ventilasi merupakan proses pertukaran udara antara atmosfer dengan alveoli. Proses ini terdiri dari inspirasi (masuknya udara ke paru-paru) dan ekspirasi (keluarnya udara dari paru-paru). Ventilasi terjadi karena adanya perubahan tekanan intra pulmonal, pada saat inspirasi tekanan intra pulmonal lebih rendah dari tekanan atmosfer sehingga udara dari atmosfer akan terhisap ke dalam paru-paru. Sebaliknya pada saat ekspirasi tekanan intrapulmonal menjadi lebih tinggi dari atmosfer sehingga udara akan tertiup keluar dari paru-paru.
Perubahan tekanan intrapulmonal tersebut disebabkan karena perubahan volume thorax akibat kerja dari otot-otot pernafasan dan diafragma. Pada saat inspirasi terjadi kontraksi dari otot-otot insiprasi (muskulus interkostalis eksternus dan diafragma)sehingga terjadi elevasi dari tulang-tulang kostae dan menyebabkan peningkatan volume cavum thorax (rongga dada), secara bersamaan paru-paru juga akan ikut mengembang sehingga tekanan intra pulmonal menurun dan udara terhirup ke dalam paru-paru.
Setelah inspirasi normal biasanya kita masih bisa menghirup udara dalam-dalam (menarik nafas dalam), hal ini dimungkinkan karena kerja dari otot-otot tambahan isnpirasi yaitu muskulus sternokleidomastoideus dan muskulus skalenus.

Ekspirasi merupakan proses yang pasif dimana setelah terjadi pengembangan cavum thorax akibat kerja otot-otot inspirasi maka setelah otot-otot tersebut relaksasi maka terjadilah ekspirasi. Tetapi setelah ekspirasi normal, kitapun masih bisa menghembuskan nafas dalam-dalam karena adanya kerja dari otot-otot ekspirasi yaitu muskulus interkostalis internus dan muskulus abdominis.
Kerja dari otot-otot pernafasan disebabkan karena adanya perintah dari pusat pernafasan (medula oblongata) pada otak. Medula oblongata terdiri dari sekelompok neuron inspirasi dan ekspirasi. Eksitasi neuron-neuron inspirasi akan dilanjutkan dengan eksitasi pada neuron-neuron ekspirasi serta inhibisi terhadap neuron-neuron inspirasi sehingga terjadilah peristiwa inspirasi yang diikuti dengan peristiwa ekspirasi. Area inspirasi dan area ekspirasi ini terdapat pada daerah berirama medula (medulla rithmicity) yang menyebabkan irama pernafasan berjalan teratur dengan perbandingan 2 : 3 (inspirasi : ekspirasi).
Ventilasi dipengaruhi oleh :
1. Kadar oksigen pada atmosfer
2. Kebersihan jalan nafas
3. Daya recoil & complience (kembang kempis) dari paru-paru
4. Pusat pernafasan
Fleksibilitas paru sangat penting dalam proses ventilasi. Fleksibilitas paru dijaga oleh surfaktan. Surfaktan merupakan campuran lipoprotein yang dikeluarkan sel sekretori alveoli pada bagian epitel alveolus dan berfungsi menurunkan tegangan permukaan alveolus yang disebabkan karena daya tarik menarik molekul air & mencegah kolaps alveoli dengan cara membentuk lapisan monomolekuler antara lapisan cairan dan udara.
Energi yang diperlukan untuk ventilasi adalah 2 – 3% energi total yang dibentuk oleh tubuh. Kebutuhan energi ini akan meningkat saat olah raga berat, bisa mencapai 25 kali lipat.
Volume tidal adalah volume udara yang diinspirasi dan diekspirasi dalam pernafasan normal. IRV (volume cadangan inspirasi) adalah volume udara yang masih bisa dihirup paru-paru setelah inspirasi normal. ERV (volume cadangan ekspirasi) adalah volume udara yang masih bisa diekshalasi setelah ekspirasi normal. Sedangkan RV (volume sisa) adalah volume udara yang masih tersisa dalam paru-paru setelah ekspirasi kuat.
Difusi
Difusi dalam respirasi merupakan proses pertukaran gas antara alveoli dengan darah pada kapiler paru. Proses difusi terjadi karena perbedaan tekanan, gas berdifusi dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Salah satu ukuran difusi adalah tekanan parsial
Difusi terjadi melalui membran respirasi yang merupakan dinding alveolus yang sangat tipis dengan ketebalan rata-rata 0,5 mikron. Di dalamnya terdapat jalinan kapiler yang sangat banyak dengan diameter 8 angstrom. Dalam paru2 terdapat sekitar 300 juta alveoli dan bila dibentangkan dindingnya maka luasnya mencapai 70 m2 pada orang dewasa normal.
Saat difusi terjadi pertukaran gas antara oksigen dan karbondioksida secara simultan. Saat inspirasi maka oksigen akan masuk ke dalam kapiler paru dan saat ekspirasi karbondioksida akan dilepaskan kapiler paru ke alveoli untuk dibuang ke atmosfer. Proses pertukaran gas tersebut terjadi karena perbedaan tekanan parsial oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan kapiler paru.
Volume gas yang berdifusi melalui membran respirasi per menit untuk setiap perbedaan tekanan sebesar 1 mmHg disebut dengan kapasitas difusi. Kapasitas difusi oksigen dalam keadaan istirahat sekitar 230 ml/menit. Saat aktivitas meningkat maka kapasitas difusi ini juga meningkat karena jumlah kapiler aktif meningkat disertai dDilatasi kapiler yang menyebabkan luas permukaan membran difusi meningkat. Kapasitas difusi karbondioksida saat istirahat adalah 400-450 ml/menit. Saat bekerja meningkat menjadi 1200-1500 ml/menit.
Difusi dipengaruhi oleh :
1. Ketebalan membran respirasi
2. Koefisien difusi
3. Luas permukaan membran respirasi*
4. Perbedaan tekanan parsial

Transportasi
Setelah difusi maka selanjutnya terjadi proses transportasi oksigen ke sel-sel yang membutuhkan melalui darah dan pengangkutan karbondioksida sebagai sisa metabolisme ke kapiler paru. Sekitar 97 - 98,5% Oksigen ditransportasikan dengan cara berikatan dengan Hb (HbO2/oksihaemoglobin,) sisanya larut dalam plasma. Sekitar 5- 7 % karbondioksida larut dalam plasma, 23 – 30% berikatan dengan Hb(HbCO2/karbaminahaemoglobin) dan 65 – 70% dalam bentuk HCO3 (ion bikarbonat). 
Saat istirahat, 5 ml oksigen ditransportasikan oleh 100 ml darah setiap menit. Jika curah jantung 5000 ml/menit maka jumlah oksigen yang diberikan ke jaringan sekitar 250 ml/menit. Saat olah raga berat dapat meningkat 15 – 20 kali lipat.
Transportasi gas dipengaruhi oleh :

1. Cardiac Output
2. Jumlah eritrosit
3. Aktivitas
4. Hematokrit darah
Setelah transportasi maka terjadilah difusi gas pada sel/jaringan. Difusi gas pada sel/jaringan terjadi karena tekanan parsial oksigen (PO2) intrasel selalu lebih rendah dari PO2 kapiler karena O2 dalam sel selalu digunakan oleh sel. Sebaliknya tekanan parsial karbondioksida (PCO2) intrasel selalu lebih tinggi karena CO2 selalu diproduksi oleh sel sebagai sisa metabolisme.
Regulasi
Kebutuhan oksigen tubuh bersifat dinamis, berubah-ubah dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah aktivitas. Saat aktivitas meningkat maka kebutuhan oksigen akan meningkat sehingga kerja sistem respirasi juga meningkat. Mekanisme adaptasi sistem respirasi terhadap perubahan kebutuhan oksigen tubuh sangat penting untuk menjaga homeostastis dengan mekanisme sebagai berikut :
Sistem respirasi diatur oleh pusat pernafasan pada otak yaitu medula oblongata. Pusat nafas terdiri dari daerah berirama medulla (medulla rithmicity) dan pons. Daerah berirama medula terdiri dari area inspirasi dan ekspirasi. Sedangkan pons terdiri dari pneumotaxic area dan apneustic area. Pneumotaxic area menginhibisi sirkuit inspirasi dan meningkatkan irama respirasi. Sedangkan apneustic area mengeksitasi sirkuit inspirasi. 
Daerah berirama medula mempertahankan irama nafas I : E = 2” : 3”. Stimulasi neuron inspirasi menyebabkan osilasi pada sirkuit inspirasi selama 2” dan inhibisi pada neuron ekspirasi kemudian terjadi kelelahan sehingga berhenti. Setelah inhibisi hilang kemudian sirkuit ekspirasi berosilasi selama 3” dan terjadi inhibisi pada sirkuit inspirasi. Setelah itu terjadi kelelahan dan berhenti dan terus menerus terjadi sehingga tercipta pernafasan yang ritmis.
Pengaturan respirasi dipengaruhi oleh :
1. Korteks serebri yang dapat mempengaruhi pola respirasi.
2. Zat-zat kimiawi : dalam tubuh terdapat kemoresptor yang sensitif terhadap
perubahan konsentrasi O2, CO2 dan H+ di aorta, arkus aorta dan arteri karotis.
3. Gerakan : perubahan gerakan diterima oleh proprioseptor.
            4. Refleks Heuring Breur : menjaga pengembangan dan pengempisan paru agar optimal.
            5. Faktor lain : tekanan darah, emosi, suhu, nyeri, aktivitas spinkter ani dan iritasi saluran nafas.

wibiya widget